Tapi paling tidak inilah yang sementara ini bisa kita
lakukan untuk mengamankan data dan akun kita di komputer.
Gunakan
Antivirus
Meskipun anda yakin
sudah berhati-hati menggunakan laptop anda, gunakanlah antivirus. Plugin
browser seperti Adobe Flash, atau bahkan browser kesayangan anda sendiri bisa
saja menjadi celah masuknya virus, dan kerentanan keamanan komputer
anda terbuka begitu anda memasuki web page tertentu. Saat ini memang itu sangat
kecil kemungkinan terjadinya. Tapi itu bisa saja terjadi. Antivirus akan
menjadi lapisan pengaman anda dari serangan virus.
Biarkan
UAC Dalam Keadaan Enabled
UAC atau User Account Control memang sangat mengganggu
pengguna ketika pertama kali diperkenalkan dalam Windows Vista, tapi menjadi
lebih user friendly pada Windows 7 dan Windows 8.
Dia memang sangat galak ketika pertama kali kita menginstall OS dan pada proses
installasi software kebutuhan kita, tapi setelah beberapa saat, dia tidak
segarang sebelumnya. UAC akan membantu kita mencegah berbagai aplikasi
berbahaya yang akan mengubah sistem anda tanpa permisi. Seperti layaknya
antivirus, dia juga mengamankan anda.
Pastikan
Firewall Anda Enabled Dan Aturlah Dengan Benar
Windows sudah memiliki firewall built-in, jadi anda tidak
memerlukan aplikasi tambahan untuk itu. Biarkan saja dia aktif. Firewall akan
memblokir koneksi yang masuk tanpa otorisasi, melindungi Windows anda dan
software lain pada komputer anda yang memanfaatkan celah keamanan pada services
sistem anda pada jaringan. Inilah yang terjadi ketika worm seperti Blaster
pernah menyebar begitu cepat di jaman Windows XP, dan mengapa sekarang worms
semacam itu tidak lagi mudah merajalela.
Anda harus mengeset firewall dengan tepat, ketika dia muncul dan bertanya
apakah anda berada dalam jaringan Home, Work, atau Public, pilihlah dengan jawaban
yang benar. Ketika anda memilih Home padahal anda berada dalam jaringan WiFi di
kafe, bisa jadi laptop anda men-share-kan file Windows kepada orang-orang lain
dalam jaringan tersebut. Pilihan ‘Public’ akan mencegah orang lain masuk dan
mengakses resources ter-shared dalam laptop anda.
Anda harus mengeset firewall dengan tepat, ketika dia muncul dan bertanya apakah anda berada dalam jaringan Home, Work, atau Public, pilihlah dengan jawaban yang benar. Ketika anda memilih Home padahal anda berada dalam jaringan WiFi di kafe, bisa jadi laptop anda men-share-kan file Windows kepada orang-orang lain dalam jaringan tersebut. Pilihan ‘Public’ akan mencegah orang lain masuk dan mengakses resources ter-shared dalam laptop anda.
Uninstall
Saja Java Anda
Kebanyakan pengguna web masih menggunakan versi outdated
Java. Itu sebabnya mereka rentan terkena virus bahkan hanya dengan mengunjungi
situs tertentu. Java memiliki banyak sekali celah keamanan. Yang lebih tragis
adalah kenyataan bahwa sebenarnya sekarang sudah semakin sedikit web page yang
menggunakan Java applets di dalamnya. Jadi buang saja.
Jika di dalam komputer laptop anda terinstall Java, pergi ke Control Panel dan
uninstall saja. Jika nanti anda memerlukannya lagi, install lagi, tapi
kemungkinan seperti itu kecil sekali.
Jika anda memerlukan Java, misalnya untuk bermain Minecraft, anda perlu
mematikan plugin Java di browser anda.
Jika di dalam komputer laptop anda terinstall Java, pergi ke Control Panel dan uninstall saja. Jika nanti anda memerlukannya lagi, install lagi, tapi kemungkinan seperti itu kecil sekali.
Jika anda memerlukan Java, misalnya untuk bermain Minecraft, anda perlu mematikan plugin Java di browser anda.
Upayakan
Menggunakan Software Versi Terbaru, Jika Mungkin Yang Bisa Mengupdate Secara
Otomatis
Semua aplikasi yang kita gunakan sebenarnya bisa menjadi celah
keamanan bagi laptop kita. Masalah keamanan terus saja ditemukan, baik ketika
kita bicara tentang Windows, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome,
Adobe Flash plugin, Adobe PDF Reader, bahkan Microsoft Office. Kalau diteruskan
kita hanya akan membuat daftar software saja.
Nah, perusahaan pembuat software tadi biasanya secara rutin membuat perbaikan
berupa tambalan kemanan atau update besar. Masalahnya, terkadang release note
dari update tadi juga memberi informasi pada para peretas lubang keamanan pada
software yang tidak terupdate. Masalah besar kan kalau kita tidak update
secepatnya?
Supaya ini tidak menjadi proses yang merepotkan, ijinkan
Windows Update berjalan otomatis. Catatannya hanya akan ada pengeluaran lebih untuk
kuota internet anda, dan jika Windows anda tidak asli mungkin anda akan
tertangkap, haha…. Jika khawatir, ya di set saja untuk memberi tahu anda akan
adanya update terbaru. Anda bisa pilih secara manual untuk menginstallnya atau
mengabaikannya. Ijinkan juga aplikasi favorit anda, utamanya browser untuk
mengupdate dirinya sendiri secara otomatis. Jadi anda tidak perlu khawatir
lagi.
Plugin milik browser juga merupakan lubang keamanan yang berbahaya. Updatelah sesering yang anda bisa.
Plugin milik browser juga merupakan lubang keamanan yang berbahaya. Updatelah sesering yang anda bisa.
Berhati-Hatilah
Dengan Program Yang Anda Download
Kelihatannya aman-aman saja, tapi para pembuat virus dan malware itu
juga pintar banget untuk menyamarkan ‘karya’nya sehingga sepintas terlihat
normal dan ‘baik’ untuk kesehatan laptop
anda.
Tapi ini serius. Jika homepage browser anda sudah berubah, hmmm…. Dan tidak dengan mudah anda atur ulang lagi, hmmmm…. Berarti anda sudah kena. Efeknya memang tidak besar, tapi browser anda akan menjadi mesin uang buat mereka, dan anda mendapat hasil pencarian yang tidak maksimal. Mau?
Nah, mulai sekarang, jangan buru-buru menginstall aplikasi yang anda download. Perhatikan benar-benar pilihan-pilihan yang diberikan ketika menginstall. Mereka menawarkan diri menjadi pembuka di home page browser anda. Kan? Jangan mau!
Download aplikasi hanya dari situs pembuatnya. Upayakan jangan dari tempat lain. Misal anda mau download VLC, tanya Google situs resminya dan download dari sana. Jangan klik banner iklan di sembarang situs yang bertuliskan “Download VLC”. Bisa jadi yang anda download anda installer VLC yang sudah disusupi malware atau adware di dalamnya.
Hal yang sama juga berlaku ketika anda menerima kiriman file dalam email. Jangan buka attachment email yang executable, biasanya di belakangnya ada exstensi exe, scr, atau com. Masih ada lebih dari 50 ekstensi lain yang bisa menjadi sarana mereka menularkan diri.
Ketika anda sudah di dalam situs tempat download, perhatikan link download-nya, jangan klik yang berupa banner besar. Pintar-pintarlah memilih mana iklan dan mana link beneran.
Tapi ini serius. Jika homepage browser anda sudah berubah, hmmm…. Dan tidak dengan mudah anda atur ulang lagi, hmmmm…. Berarti anda sudah kena. Efeknya memang tidak besar, tapi browser anda akan menjadi mesin uang buat mereka, dan anda mendapat hasil pencarian yang tidak maksimal. Mau?
Nah, mulai sekarang, jangan buru-buru menginstall aplikasi yang anda download. Perhatikan benar-benar pilihan-pilihan yang diberikan ketika menginstall. Mereka menawarkan diri menjadi pembuka di home page browser anda. Kan? Jangan mau!
Download aplikasi hanya dari situs pembuatnya. Upayakan jangan dari tempat lain. Misal anda mau download VLC, tanya Google situs resminya dan download dari sana. Jangan klik banner iklan di sembarang situs yang bertuliskan “Download VLC”. Bisa jadi yang anda download anda installer VLC yang sudah disusupi malware atau adware di dalamnya.
Hal yang sama juga berlaku ketika anda menerima kiriman file dalam email. Jangan buka attachment email yang executable, biasanya di belakangnya ada exstensi exe, scr, atau com. Masih ada lebih dari 50 ekstensi lain yang bisa menjadi sarana mereka menularkan diri.
Ketika anda sudah di dalam situs tempat download, perhatikan link download-nya, jangan klik yang berupa banner besar. Pintar-pintarlah memilih mana iklan dan mana link beneran.
Hindari
Penggunaan Software Bajakan
Ini yang susah buat kita. Terlanjur biasa memakai yang
tidak resmi sih. Sampai-sampai jika kita beli aplikasi pasti akan ada yang
berkomentar miring. Setelah tahu resikonya, mungkin anda akan berpikir ulang
sebelum menggunakannya, atau minimal menjadi lebih berhati-hati.
Ketika anda mendownload program yang sudah di bobol, baik melalui jaringan peer-to-peer ataupun situs tertentu, anda sebenarnya sedang bersiap mengambil resiko besar. Dengan menjalankan file .exe dari lokasi tersebut, anda percaya bahwa penyedia aplikasi tersebut tidak akan melakukan apapun yang bisa berakibat buruk bagi komputer anda. Parahnya, aplikasi cracker yang dipakai untuk menjalankan program tersebut biasanya dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu, bisa juga perorangan. Kita tidak tahu, apakah aplikasi pembobol program tersebut bersih dari malware atau adware.
Mendownload software bajakan itu lebih berbahaya dibandingkan dengan mendownload musikdan video bajakan. Software itu bisa diubah-ubah kodenya. Sementara musik dan video hanya media. Meski begitu, ada juga orang yang berusaha mencoba menyamarkan aplikasi berbahaya menjadi terlihat seperti file musik atau video.
Ketika anda mendownload program yang sudah di bobol, baik melalui jaringan peer-to-peer ataupun situs tertentu, anda sebenarnya sedang bersiap mengambil resiko besar. Dengan menjalankan file .exe dari lokasi tersebut, anda percaya bahwa penyedia aplikasi tersebut tidak akan melakukan apapun yang bisa berakibat buruk bagi komputer anda. Parahnya, aplikasi cracker yang dipakai untuk menjalankan program tersebut biasanya dibuat oleh kelompok-kelompok tertentu, bisa juga perorangan. Kita tidak tahu, apakah aplikasi pembobol program tersebut bersih dari malware atau adware.
Mendownload software bajakan itu lebih berbahaya dibandingkan dengan mendownload musikdan video bajakan. Software itu bisa diubah-ubah kodenya. Sementara musik dan video hanya media. Meski begitu, ada juga orang yang berusaha mencoba menyamarkan aplikasi berbahaya menjadi terlihat seperti file musik atau video.
Berhati-Hatilah
Dengan Phishing Dan Aktivitas Jejaring Sosial Anda
Browser dan email client sudah berupaya menjaga anda dari
serangan phishing, tapi mereka itu tidak sempurna. Serangan phishing terjadi
seperti ini: ada sebuah situs yang sama saja dengan ada seseorang yang
menelepon anda, mengaku dari bank anda, dan menanyakan nomor kartu kredit anda.
Bank anda tidak akan pernah menelepon anda untuk menanyakan hal ini, mereka
juga tidak akan memakai email untuk hal yang sama dan meminta anda mengirimkan
informasi itu melalui email.
Pastikan anda hati-hati ketika mengisi formulir online mengenai data diri anda. Pastikan situs yang anda kunjungi itu benar, bukan yang palsu. Untuk mengunjungi situs resmi bank anda, ketikkan alamatnya langsung di address bar, atau hasil pencarian search engine, jangan klik link bank anda yang berada di dalam email atau situs lain.
Pastikan anda hati-hati ketika mengisi formulir online mengenai data diri anda. Pastikan situs yang anda kunjungi itu benar, bukan yang palsu. Untuk mengunjungi situs resmi bank anda, ketikkan alamatnya langsung di address bar, atau hasil pencarian search engine, jangan klik link bank anda yang berada di dalam email atau situs lain.
Jangan
Gunakan Password Yang Sama Pada Akun Yang Berbeda
Penggunaan password yang sama adalah masalah besar. Jika
password anda sama untuk semua akun, maka kebocoran informasi di satu akun akan
membuka semua akun anda yang lain. Orang bisa mencoba-coba username email dan
password tersebut di website atau layanan yang lain. Jika mereka berhasil,
habislah anda. Berdoa sajalah mereka hanya iseng dan tidak tergoda untuk
menjahati anda.
Jika anda merasa anda kebanyakan password, anda bisa memakai password manager.
Jika anda merasa anda kebanyakan password, anda bisa memakai password manager.
Gunakan
Password Yang Aman
Password managers
bisa membantu anda memperoleh password yang aman, yang cukup panjang, berisi
kombinasi huruf, angka, dan simbol tertentu. Kebocoran password biasanya
terjadi karena pengguna memakai password yang kelewat sederhana, semisal
“password”, “letmein”, dan “12345” untuk masuk ke akun online mereka.
Sumber: Dee-nesia